Indiyah Sulistiyowati

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN

Selasa, 17 Desember 2019

BPJS Naik dan Isu Perbaikan Layanan

Jakarta -
Sumber
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan telah resmi diteken Presiden Jokowi melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 75 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Perpers No 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan pada 24 Oktober lalu. Pada Pasal 34 Perpres tersebut disebutkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan hingga 100%. Kelas I dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000, Kelas II dari Rp 51.000 menjadi Rp 110.000, Kelas III dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000.

Dampak Stunting Bagi Anak

Sumber
Di balik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat dalam kurun 20 tahun terakhir, masih banyak ditemukan anak kekurangan gizi di berbagai daerah.

Fakta ini menunjukkan bahwa kecepatan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan pembangunan sektor fisik tidak sinkron dengan perbaikan gizi masyarakat. Walau masalah ini sangat penting, sejauh ini dalam musim kampanye pemilihan umum 2019, isu ini tidak memperoleh banyak perhatian dari para calon anggota parlemen (caleg) baik nasional maupun daerah, juga calon presiden dan wakilnya. Padahal mereka yang akan menentukan kebijakan dan arah pembangunan dalam lima tahun ke depan, termasuk pembangunan kesehatan dan gizi.

Analisis Artikel Ilmiah



TUGAS SOSIO BUDAYA DASAR

“Analisis Artikel Ilmiah”



 


Description: Hasil gambar untuk lambang poltekkes semarang






                      Disusun Oleh
                                            Nama : Indiyah Sulistiyowati
                                                   NIM : P13374259055



POLTEKKES KEMETERIAN KESEHATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
PRODI DIV AHLI JENJANG
2019


Soal Tugas UTS

1. Carilah satu Naskah ilmiah terpublikasi internasional dengan    tema: Persepsi Masyarakat X tentang Penyakit.....(Gejalanya,Cara pengobatannya dan cara Pencegahannya)
         
Judul Naskah Ilmiah
Karakteristik Dan Kondisi Lingkungan Rumah Penderita Leptospirosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan
           
Gejala leptospirosis mirip dengan DBD,typus,chikungunya,gagal ginjal,sakit kuning,,hepatitis seperti panas,demam,pusing,kemudian trombosit turun,nyeri otot betis,mata merah,apabila parah bahkan membutuhkan transfusi darah.
Cara Pengobatan:
Infeksi Leptospirosis dapat di obati dengan antibiotik untuk membasmi bakteri dan mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu akibat kondisi ini.Obat antibiotik yang dapat diberikan:Penisilin dan Doksisiklin,pereda nyerinya:Paracetamol untuk kasus yang ringan.
Jika Penyakit Leptospirosis berkembang semakin parah harus di rawat di Rumah Sakit.
Pencegahan
Pencegahannya dengan cara:
1.         Hindari air yang sudah terkontaminasi dan pastikan kebersihan air sebelum mengonsumsinya
2.         Jauhi binatang yang rentan terinfeksi bakteri,terutama tikus liar.
3.         Bersikap cermat terhadap lingkungan terutama saat bepergian
4.         Gunakan desinfektan jika perlu
5.         Gunakan pakaian yang melindungi tubuh dari kontak langsung dngan hewan pembawa bakteri leptospira
6.         Mandi secepatnya setelah beroahraga dalam air
7.         Jaga kebersihan dan cuci tangan setelah kontak dengan hewan atau sebelum makan
8.         Vaksinasi hewan piaraan atau ternak supaya terhindar dari leptospirosis
2. Lakukan Identifikasi dan Analisis untuk menjawab pertanyaan ini          
A.    Rumusan masalah
Bagaimankah hubungan pengetahuan sikap  perilaku dan jenis lingkungan terhadap Penularan Penyakit Letospirosis pada daerah endemis di wilayah Kota Semarang. 
B.     Hipotesis
1.      umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan sikap  perilaku dan gender terhadap kebersihan gigi dan mulut anak muda saudia yang mengikuti festival jenadriyah riyadh 
2.      Khusus
a.       Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin terhadap perilaku menyikat gigi
b.      Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi terhadap OH
c.       Untuk mengetahui hubungan antara sikap kesehatan gigi terhadap OH
C.    Kerangka Teori
D.    Kerangka konsep
E.     Hipotesis
Pengetahuan sikap perilaku dan jenis kelamin berpengaruh terhadap kebersihan gigi dan mulut (OH) anak muda saudia yang mengikuti festival jenadriyah riyadh 
F.     Variable penelitian
G.    Populasi dan sampel
Populasi seluruh anak muda saudia yang mnegikuti festival jenadriyah riyadh 
Sampel diambil secara acak berjumlah 287 siswa yang terdiri dari 176 anak laki laki dan 111 siswa perempuan
Kriteria insklusi
1.      Peserta festival jenadriyah riyadh 
2.      Berumur 10-14 tahun
3.      Berumur 15-18 tahun

H.    Analisa data
1.      Analisa univariat untuk mendeskripsiakn semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat dalam bentuk distribusi frekuensi
2.      Bivariat untuk menguji hipotesis penelitian yang dilakukan uji analisis bivariat menggunakan uji chi square
I.       Hasil dan pembahasan
1.      Terdapat perbedaan yang signifikan antara laki laki dan perempuan terhadap pengetahuan kebersihan gigi dan mulut terlihat dari nilap P= 0,001 lebih kecil dari 0,05
2.      Tidak Terdapat perbedaan yang signifikan antara laki laki dan perempuan terhadap sikap dan perilaku kebersihan gigi dan mulut terlihat dari nilap P lebih besar dari 0,05
J.      Kesimpulan dan saran
1.      Kesimpulan
Pada penelitian ini anak perempuan memiliki pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik dari pada laki laki, namun pada sikap dan perilaku kesehatan gigi dan mulut tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki laki dengan perempuan
2.      Saran
Penyuluhan diperlukan untuk meningkatak pengetahuan, sikap dan perilaku anak muda di saudia.